GUMUK, PUTHUK ATAU GUNUNG

PUTHUK ATAU GUNUNG ?

Sebuah pertanyaan menggelitik, yang tidak penting tapi ada dan digunakan sehari-hari. Bahkan apabila kita seseorang yang suka mendaki gunung tentu tidak asing dengan istilah "naik ke gunung semeru" "di lereng gunung arjuno ada putuk Lesung. Di lereng Gunung welirang ada putuk puyang, putuk pulosari, putuk gedhe, putuk siwur, putuk seloungkat, putuk unduk, putuk suwelo dan lain-lain, namun di lereng welirang ada namanya gunung pundak, di lereng arjuno ada gunung ringgit. Sebenarnya bagaimana warga lokal membedakan penyebutan antara gunung dan putuk. apa kriterianya?

Gunung atau Puthuk Seloungkat
Nah.. dari pertanyaan ringan diatas bila tidak segera terjawab bisa menjadi kutil ini di otak. Akhirnya browsing sana browsing sini, tanya sana tanya sini, tapi hasilnya belum menjawab secara pasti pertanyaan diatas. Namun pada situs gunungbagging saya menemukan yang hampir menjawab pertanyaan saya. Tapi sebelumnya biar gak banyak salah paham saya menjelaskan bahwa yang saya tulis ini adalah berdasarkan data dari internet dan menggabungkan dengan pemikiran sendiri sehingga bisa dikatan ini hanya pendapat saya yang belum bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Jadi.. jadikan tulisan saya ini hanya sebagai referensi saja.
Gunung Pundak

Oke mari kita mulai dengan pengertian "Gunung" adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya. Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. wikipedia.org. Adakalanya juga bila gunungnya itu kecil sering disebut bukit, tapi masalahnya banyak masyarakat lokal di jawa timur ini yang menyebut dengan bukit. Mungkin juga masyarakat lokal menyebut bukit dengan Puthuk atau juga bisa gumuk. Tapi masalahnya secara awam kita tidak tahu kapan harus menyebut gunung kapan harus menyebut bukit kapan putuk dan kapan gumuk. Tapi di luar negeri (Encyclopædia Britannica) yang mendeskripsikan gunung itu memiliki ketinggian 2000 kaki atau sekitar 610 mdpl. Bila menganut sistem ini kenapa gunung srawet disebut gunung padahal tingginya tak lebih dari 300 mdpl. Ada lagi di lereng Welirang ada gunung  Pundak, padahal itu hanya separuh tingginya dengan gunung Welirang dan gunung pundak adalah bagian dari gunung welirang. Kemudian ada lagi Gunung seloungkat, silahkan search di google pasti ketemu, tapi warga sekitar menyebutnya bukan gunung tapi puthuk. Kenapa Pundak disebut gunung dan Seloungkat disebut putuk. Semakin bingung saya...

Tapi alhamdulillah saya menemukan situs yang bisa sedikit menjelaskan mengenai permasalahan ini. Setelah saya baca-baca artikelnya akhirnya muncul yang namanya prominence. Definisi dari prominence (lengkapnya baca di wikipedia.org) secara gampangnya adalah dataran prtemuan dari 2 gunung, atau kita biasa menyebutnya sadel/ puncak pas. Kalau dalam literatur tersebut di gunungbagging.com, dalam menentukan prominance harus mentukan dulu titik tertinggi dari suatu wilayah. Misalnya di jawa timur, titik tertinggi adalah gunung Semeru(sebut gunung A), maka gunung semerulah yang menjadi acuan.setelah menentukan titik acuan tertinggi baru kita mencari gunung tetangga terdekat (sebut Gunung B) dan Gunung yang lebih tinggi dari B ada gunung C. Dari gunung A ke C tentu ada satu titik ketinggian (ditunjukkan garis putus-putus pada gambar dibawah ini, sebut saja x) pertemuan antara gunung A dan C, ini biasa disebut sadel/ puncak sadel/ puncak pass/ coll. baru kita hitung selisih antara puncak sadel dan puncak sebenarnya (ditunjukkan garis tegak putih di gunung C).

Gunung B walaupun dekat dengan gunung A dan C dipilih gunung C sebagai acuan prominancenya karena memiliki kedekatan pada puncak pass/ sadel/ coll. Gunung A karena dijadikan acuan maka ketinggian = prominance.
Ketika nilai prominance mencapai 1000 meter maka akan disebut ribu. dari ribu ini akan dibagi menjadi beberapa bagian
  1. Sangat Tinggi bila Prominance lebih dari 3.000 meter
  2. Tinggi Sedang bila Prominace mulai dari 1.000an meter - 2.000an meter
  3. Kurang tinggi bila Prominace kurang dari 1.000 meter
  4. Spesial, berarti gunung memiliki kekhususan sendiri meskipun secara prominance masih tergolong gunung kurang tinggi. Gunung Bromo contohnya hanya dengan ketinggian 2000an mdpl namun prominencenya hanya 500an tapi gunung bromo ikut "spesial" bukan "kurang tinggi". Lengkapnya baca DISINI
 Oke.. sekian dulu penjelasan tentang prominancenya, sekarang back to topic bagaimana mengelompokkan itu gunung, putuk atau gumuk. Berdasarkan hasil meempelajari prominance saya mulai membuka peta gunung welirang melalui aplikasi pemetaan global mapper 18 dengan data menggunakan asterdem v2 yang nantinya data ketinggian temasuk kontur diambil dari data tersebut. Baik mari kita mulai, dengan sekala yang sama tetapi interval kontur berbeda.

interval kontur 12.5 meter

interval kontur 25 meter

interval kontur 50 meter

interval kontur 100 meter
Dari 4 gambar diatas, ada 4 puthuk (Pulosari, Seloungkat, Unduk dan Siwur), 1 gunung yaitu Pundak. Bila teman-teman berkesampatan melihat langsung ke empat putuk diatas akan terlihat "tonjolan" pada gunung induk yaitu Welirang. terutama putuk seloungkat untuk mencapai puncaknya sudah terasa capeknya, "tonjolannya juga nampak jelas. Tapi bila dilihat dari peta diatas masing masing puthuk hanya dilalui 1 kontur saja tak lebih. Sedangkan gunung Pundak secara fisik juga terlihat menonjol di lapangan. Pada peta diatas hanya pada interval kontur 100 meter saja gunung pundak dilalui hanya 1 kontur saja. Dari sini saya akhirnya bisa menyimpulkan bahwa yang masyarakat sebut dengan puthuk itu adalah gunung yang nilai prominancenya kurang dari 50 meter. Ini juga dibuktikan dari gunung pundak hanya ketika interval 100 meter saja yang hanya dilalui satu garis kontur. Seandainya masyarakat lokal menyebut puthuk itu adalah gunung yang memiliki prominance 100 meter maka gunung pundak pun akan berganti sebutan puthuk pundak.
Akhirnya.. lumayan lah bisa melogikannya, meski mungkin masyarakat sekitar tak peduli apa itu prominance, kenapa putuk, kenapa gunung hehehe....
Yang jelas ternyata masyarakat kita dimasa lampau telah mengenal prominance sebelum orang orang barat belajar/ mendefinisikannya, walaupun dulu disebut dengan apa, entahlah. Dan sampai sekarang penggunaan puthuk/ putuk atau gunung masih tetap exist sampai sekarang. Itu adalah salah satu bukti bahwa nenek moyang kita benar-benar lua biasa
KEEP SAFETY
DAN
SELAMAT BERPETUALANG






Comments

Popular posts from this blog

PUTHUK SELOUNGKAT

BAHAYAAAA..!!! MEMILIKI SURVIVAL KIT